Refleksi Perjuangan Pemuda Palestina Dalam Kebangkitan Perang Salib


By : BK Isu Dunia Islam FSLDK

Perjuangan pembebasan palestina dari cengkeraman Zionis digelorakan oleh berbagai pihak. Berbagai macam sarana perjuangan digunakan,
diselenggarakan, dan diusahakan untuk dikonsistenkan. Berbagai upaya itu menghasilkan efek dan hasil yang berbeda untuk akumulasi nilai perjuangan. Ada yang berdampak sangat signifikan, namun ada juga yang menyumbang batu bata kecil dalam kerangka bangunan peradaban. Semua tidak ada masalah. Semua sah. Semua mampu membuat kaum Zionis gelisah. Namun sudah saatnya kita berfikir lebih strategis, karena yang menjadi tujuan kita bukan sebuah heroisitas, bukan sekedar respon non-permanen tanpa desain.

Sejarah menyediakan pengetahuan bagaimana cara memenangkan sebuah pertempuran. Sejarah memberikan pelajaran tentang perilaku yang akan mengantarkan umat Islam dalam pahitnya jurang kekalahan. Maka kita harus berguru pada sejarah untuk mendapatkan ruh kebangkitan. Shalahuddin Al Ayyubi adalah salah satu contoh sosok yang didaulat sejarah untuk menjadi sebuah pahlawan dan dari sana lah umat Islam dapat mengambil intisari nilai-nilai perjuangan.

Kehadiran sosok Shalahuddin Al Ayyubi selama ini selalu dielu-elukan dan diimpikan. Seolah semuanya akan mampu untuk diselesaikan. Padahal kebangkitan umat Islam dalam Perang Salib bukan hanya milik perorangan. Shalahuddin Al Ayyubi bukan sosok tunggal penentu nilai perjuangan. Kompleksitas permasalahan umat Islam pada masa itu, dapat disamakan dengan kondisi sosial politik umat Islam yang ada sekarang, perpecahan antar golongan, pertengkaran antar madzhab dan berbagai intrik perebutan kekuasaan. Maka upaya persatuan adalah hal paling urgen untuk dilakukan. Disinilah peran ulama yang dimotori Imam Ghazali dan Abdul Qadir Jailani menjadi penting untuk kita tinjau dan pelajari. Upaya penyadaran umat Islam akan adanya musuh bersama menjadi landasan perjuangan yang bisa kita ikuti.

Persatuan umat Islam adalah sistem yang satu dan kehadiran Shalahuddin Al Ayyubi sebagai pemimpin adalah sistem yang lain. Sinergitas kedua sistem itulah yang umat Islam sekarang perlukan. Maka kita harus mampu memposisikan diri secara proporsional, apa yang bisa kita lakukan, dan sosok mana yang bisa FSLDK hasilkan.

0 komentar:

Posting Komentar

Apa pendapat anda tentang tulisan ini? Tuliskan komentar anda di bawah ini...